Pages

Senin, 25 Januari 2010

RI Akan Terima Ilmuwan Utusan Khusus Obama

RI Akan Terima Ilmuwan Utusan Khusus Obama

(istimewa)

INILAH.COM, Bogor- AS memilih RI sebagai negara mayoritas Muslim pertama dikunjungi akademisi utusan khusus Presiden Obama dalam meninjaklanjuti komitmen pemulihan hubungan AS dan Dunia Islam melalui kerja sama sains dan teknologi.

Kabiro Kerja Sama dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (BKPI-LIPI), Dr Deddy Setiapermana, mengatakan akademisi yang menjadi utusan khusus Presiden Obama itu adalah Prof Dr Bruce Alberts.

Kunjungan Prof Alberts dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Nasional (NAS) AS itu dimaksudkan untuk menjajaki kemungkinan terjalinnya kembali kerja sama iptek kedua negara yang terhenti sejak 2002, katanya.

"Indonesia sebenarnya telah melakukan kerja sama Iptek dengan Amerika Serikat dari 1978 hingga 2002. Ini terjadi ketika Menristek dijabat Prof Dr BJHabibie. Kerja sama dengan AS ini terhenti pada 2002 dan hingga kini, tidak ada kerja sama lagi," kata Deddy.

Kedatangan Prof Alberts pekan depan itu merupakan kunjungan balasannya atas lawatan pimpinan LIPI dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) ke AS beberapa waktu lalu guna menjajaki kembali kerja sama Iptek kedua negara, katanya.

Namun kunjungan peneliti NAS itu merupakan tindak lanjut dari komitmen Presiden Obama pada pemulihan kembali hubungan baik AS dengan negara-negara Muslim yang disampaikannya saat berpidato di Mesir tahun lalu melalui kerja sama Iptek.

"Melalui Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, dipilih tiga utusan bidang Iptek untuk mengunjungi negara-negara Muslim. Mereka adalah Dr.Bruce Alberts, Dr.Ahmed Zewail, dan Dr.Elyas Z," katanya.

Dalam kunjungannya ke Jakarta itu, Prof.Alberts akan memberikan kuliah bertajuk "kebijakan sains dalam kerangka kerja perubahan iklim pada keamanan umat manusia dan lingkungan" di LIPI, Selasa (19/1).

Peneliti AS ini juga akan meninjau sejumlah fasilitas laboratorium LIPI di Pusat Sains Cibinong, seperti Museum Zoologi, Museum Herbarium Bogor, dan Pusat Penelitian Bioteknologi, serta Puat Penelitian Kimia di kawasan Puspiptek Serpon, Pusat Penelitian Oseanografi Ancol, dan Pusat Penelitian Geoteknologi Bandung, katanya

0 komentar:

Posting Komentar